Saturday, April 19, 2014

kampus dan debat capres

Bismillah,

Memang di tahun politik ini media-media rame sekali membahas isu-isu mulai dari caleg, partai, maupun pencapresan. Tetapi masalahnya kebanyakan berita-berita yang ada di media itu tidak menyampaikan fakta, dan bahkan punya kecenderungan besar untuk membentuk opini-opini yang tidak objektif tentang suatu isu, ntah itu caleg, partai, pimpinan partai, maupun capres. Berat sebelah? tidak imbang? jelas iya. Karena memang beberapa media juga dikendalikan oleh beberapa politisi yang bisa jadi tidak menginginkan pemberitaan positif dari pesaingnya.
Lantas apa umpan baliknya? tentu saja rakyat yang jadi korban. Rakyat akan mudah tergiring pada suatu opini tertentu yang belum tentu itu benar, dari hasil pemberitaan media tersebut.

Nah mendekati pemilihan presiden yang rencananya diadakan tanggal 9 juli, situasi tentu semakin panas. Media-media yang dimiliki oleh politisi-politisi dan punya kepentingan tertentu sudah pasti semakin "garang" dalam "berkampanye", dan membentuk opini masyarakat. Lantas bagaimana mendidik objektifitas masyarakat terhadap capres yang akan dipilihnya?

Sedikit gagasan dari orang yang awam politik :D :
Bagaimana kalau beberapa kampus di Indonesia mengundang capres-capres tersebut untuk mengadakan debat terbuka. Nah acara debat ini (dipaksa) disiarkan langsung oleh TVRI dan RRI, termasuk stasiun TV swasta maupun radio swasta. Kenapa dipilih kampus? karena kampus adalah area yang netral bagi politik dan memiliki kontrol yang sangat baik. Di acara itu tentunya juga mengundang beberapa praktisi, pengusaha, birokrat, dll. tidak hanya akademisi saja. Saya yakin, dengan forum seperti itu, gagasan-gagasan para capres, visi dan misi yang diusungnya akan dapat tersampaikan dengan baik. Kritikan-kritikan cerdas juga pasti akan bermunculan. Dan masyarakat yang lain juga akan memahami visi, misi, dan gagasan capres secara objektif (inilah alasan kenapa stasiun TV dan radio dipaksa menyiarkan secara langsung)....
Dengan model seperti itu saya kira lumayan lah sebagai sarana pendidikan politik bagi masyarakat. Walaupun sekarang kita dapat dengan mudah mendapatkan informasi melalui internet, namun kevalidan dari informasi tersebut yang kadang masih harus dipertanyakan. Dan kecenderungan masyarakat kita masih banyak yang gampang percaya pada suatu informasi, tanpa melihat dan mau menelusuri kevalidan informasi itu....

Begitulah yang ada di pikiran saya, yang masih awam akan seluk beluk dunia politik :p, semoga bangsa Indonesia semakin baik!! :)


No comments: