Sunday, July 5, 2015

nulis apa ya?

Bismillah,
Lama gak "coret-coret" di blog. Enaknya nulis apa ya? Apakah perlu dibuat generator topik yang muncul secara "random" kayak blogger-blogger yang lainnya?
Ah, males ah... lagi males nulis,
Nge-paper aja dulu deh :))

Tuesday, December 9, 2014

Ibu-ibu penjual ubi cilembu

Bismillah,
Hari ini tumben di kosan ada ibu-ibu penjual ubi cilembu nawarin dagangannya. Waktu ibu itu nawarin ubinya ke saya, ntah kenapa secara spontan menjawab "ndak bu". Padahal setelah dipikir-pikir nyesel juga gak beli ubinya, kenapa gak bantu ibunya membeli barang dagangannya. Ibunya sebenernya belum sepuh, cuman ngliat apa yang ada di pundaknya (sekarung ubi) dan yang dibawanya (sekantong kresek ubi) jadi terenyuh, melihat betapa berat perjuangan seorang ibu membantu menafkahi keluarganya dengan rizki yang halal. Jadi nyesel kenapa tadi gak beli ubinya, minimal sedikit membantu melariskan barang dagangannya :(

Yaa Allah mudah-mudahan ibu tadi Engkau temukan dengan pembeli, Engkau lancarkan rizkinya, Engkau berkahi rizkinya....

Wednesday, November 26, 2014

Efisiensi energi

Bismillah,

Kalau teman saya Galih yang muncul di blog feed membicarakan tentang "energi alternatif", saya mencoba membicarakan tentang efisiensi energi, hasil sharing saya kemarin dengan adek sepupu yang ada di jurusan mesin. Saya menulis disini sebatas pengetahuan saya, karena latar belakang saya bukan dari mesin, atau elektro yang sangat relevan dengan topik ini, jadi maaf kalau ada kesalahan penggunaan istilah heheheh ^_^v

Nah ide dasarnya sebenernya berawal dari kodisi kendaraan ketika memproses sumber daya energi (ntah BBM, biofuel, listrik, dll) menjadi suatu tenaga gerak. Tentunya yang dihasilkan adalah pergerakan kendaraan sendiri kan... Nah dari kondisi ketika kendaraan itu bergerak sebenernya dapat diambil manfaatnya untuk generator energi lain (listrik misalnya). Sumbernya mulai dari energi kinetik perputaran roda, pergesekan rem yang menghasilkan panas, getaran suspensi kendaraan, pergesekan antara roda kereta dan rel, dll. Nah dari energi listrik yang dihasilkan itu kan bisa ditampung kembali dan digunakan untuk sumber energi baru yang menjadi bahan bakar kendaraan, atau mungkin ditampung dan dimanfaatkan untuk kebutuhan lain (misal: penyedia listrik cadangan pada kereta pembangkit)...

Ada lagi yang mungkin bisa diambil manfaatnya, contohnya adalah lorong angin yang dihasilkan antara kendaraan dengan jalan, nah kalau angin yang ada dibawah kendaraan itu bisa dimanfaatkan jadi cadangan sumber energi kan lumayan ya. Atau mungkin atapnya diberi panel surya, seperti bus listrik yang baru-baru ini di launching di Surabaya.... :D

Gak tau ah, ide gila kali ya ini.... :))
Untuk mengetahui apakah efisien atau nggak dari energi yang dihasilkan, kayaknya perlu orang dari mesin, elektro, dan fisika ini yang tugasnya ngitung-ngitung dan ngrancang sistemnya :D

Oh ya, fyi:
Agak sedikit OOT dari BBM dan topik diatas. Paman kebetulan beternak sapi, ya gak banyak sih sapinya, tapi selama ini dia sudah berhasil memanfaatkan limbah kotoran untuk diolah kembali menghasilkan biogas dan pupuk, biogasnya dipakai buat masak sehari-hari.
Keliatan menarik ya riset energi ini. Mungkin nanti orang dari biologi bisa mengembangkan rekayasa genetika untuk menghasilkan bakteri pengurai yang produktivitasnya lebih tinggi. Atau dari kimia, menemukan senyawa baru yang bisa mengurai kotoran sehingga bisa didapatkan biometan....

Ah sudah ah, lama-lama gila :))

Monday, November 24, 2014

seperti "renewable energy"

Bismillah,

Ada satu hal yang membuat saya kembali bersemangat dan seakan "menambah energi", yaitu ketika berbincang dengan adek2 sepupu yang baru masuk kuliah. Bak renewable energy, ntah kenapa setiap mendengar mereka membicarakan rencana, target ke depan, cita-cita, dan impiannya seolah membangkitkan kembali energi yang kadang hilang :D
Jadi flash back ke jaman-jaman masih muda, ketika semangat membara itu muncul, ketika idealisme-idealisme mulai dibangun....
Teruslah meraih impian-impianmu dan berprestasi adek-adeku.... tetap semangat, make us proud !!

Man jadda wajada

Sunday, November 23, 2014

Ketika, pada akhirnya nanti...

Bismillah,
Teringat pada suatu waktu disela-sela perbincangan dengan Bapak (yang aslinya curhat :D), ketika ada sedikit masalah yang mengganjal pikiran. Seperti biasa, beliau selalu memberikan wejangan-wejangan yang penuh motivasi dan menenangkan, dimana salah satunya mengingatkan agar tidak melupakan dzikir dan do'a berikut setelah sholat (saya kutip dengan copy-paste dari muslim[dot]or[dot]id)

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ.
"Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Allahumma laa maani’a lima a’thoita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfau dzal jaddi minkal jaddu. 
Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya yang menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan.
Merangkum apa yang dinasehatkan beliau, bahwa segala sesuatu yang terjadi pada diri kita, apa yang kita dapatkan, apa yang kita miliki sekarang ini tidak terlepas dari kuasa Allah. Ketika Allah memberikan sesuatu kepada kita, tidak ada yang mampu menghalangi. Sebaliknya ketika Allah mencabut (mengambil) sesuatu yang ada pada diri kita, tiada yang dapat mencegah-Nya. Pun tidak ada satupun makhluk yang dapat memberikan sesuatu kepada kita ketika Allah tidak menghendaki.

Ketika pada akhirnya nanti, sesuatu yang kita miliki diambilNya, maka kita harus ikhlas dan bersabar, dengan mengingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki itu hanyalah titipan dan amanah dari Allah. Demikian juga ketika ternyata sesuatu yang kita kehendaki ternyata tidak diberikan oleh Allah, maka kita harus selalu berpikir positif dan bersabar bahwa sesuatu itu ternyata bukan yang terbaik yang diberikan Allah ke kita.....
Kuncinya selalu optimis pada apa yang telah kita ikhtiarkan dan yang telah kita tawakkalkan, selalu menambah syukur atas segala yang telah kita dapatkan.....

(sambil manggut-manggut menyimak....)
Ah, diri ini musti lebih banyak mempelajari ilmu sabar dan syukur.... :)

Monday, November 17, 2014

Give to Get

Bismillah,
Ada salah satu algoritma yang menarik di dalam sebuah sistem Peer to Peer (apa itu P2P?), terutama yang memanfaatkan protokol Bittorrent (apa itu Bittorrent?), yaitu Give to Get [1]... Algoritma ini merupakan salah satu algoritma peer selection (algoritma pemilihan peer mana yang akan diberikan data oleh suatu peer berdasarkan aturan tertentu), yang merupakan pengembangan dari algoritma standar yang ada di Bittorrent, yaitu Tit-for-Tat. Nah ide dari munculnya algoritma Give to Get ini ada karena algoritma Tit-for-Tat yang terdapat pada protokol Bittorrent tidak mampu menangani permasalahan penentuan peer secara adil oleh sebuah sistem Bittorrent ketika menangani data streaming (karena dikembangkan untuk menangani data biasa)..

Secara sederhana perbedaan Tit-for-Tat dengan Give-To-Get yaitu: pada Tit-for-Tat suatu peer cenderung akan memberikan data kepada peer lain yang juga memberikan data ke dia. Sedangkan pada Give-To-Get, suatu peer akan memberikan data ke peer lain, dimana peer lain tersebut juga telah memberikan data ke peer yang lainnya..... Bingung? (garuk-garuk kepala...)
Intinya kalau Tit-for-Tat akan memberikan data ke peer yang juga berkontribusi ke dirinya, sedangkan Give-to-Get akan memberikan data ke peer yang telah berkontribusi ke peer yang lain.

Nah berikutnya saya paksakan jadi analogi hidup...
Dalam hidup ini kita tentunya tidak lepas dari interaksi sosial seperti halnya dalam sistem P2P. Apalagi sebagai makhluk ber Tuhan, kita tentu percaya bahwa Allah akan memberikan sesuatu kepada kita, jika kita sebagai hambanya "memberikan" (melaksanakan) kewajiban ibadah kita kepada Allah. Kita juga paham bahwa segala sesuatu yang kita berikan kepada orang lain merefleksi kepada kita sendiri. Misalkan, kalau kita memberikan keburukan kepada orang lain, maka kelak akan mendapatkan hal buruk. Sedangkan kalau kita memberikan kebaikan kepada orang lain, maka kelak kita akan mendapatkan kebaikan dari orang lain tersebut....
Sebenernya lebih tepat istilahnya adalah Give-will-Get, kalau kita mampu memberikan yang terbaik dari kita kepada Allah dan sesama makhluk secara ikhlas  (tanpa memandang apakah makhluk itu telah memberikan sesuatu kepada kita, dan bukan karena mengharapkan timbal balik seperti pada Give-to-Get), insyaAllah akan diberikan balasan berupa kebaikan pula (walaupun tidak secara langsung)...

Seperti yang ada pada lirik salah satu lagu Keane....
This life, is lived in perfect symmetry...
What I do, that will be done to me....

Referensi
[1] Mol, J. J. D., Pouwelse, J. A., Meulpolder, M., Epema, D. H., & Sips, H. J. (2008). Give-to-get: Free-riding-resilient video-on-demand in p2p systems.Proceeding of the 15th SPIE/ACM Multimedia Computing and Networking (MMCN’08).

Sunday, November 9, 2014

Membingkai Surga dalam Rumah Tangga

Bismillah,
Sebenernya saya mendapatkan buku ini berawal dari tidak kesengajaan saya waktu ke Gramedia beberapa waktu lalu. Unplanned book hunting lebih tepatnya, ketika saya secara iseng-iseng pergi ke Gramedia cuman buat baca-baca buku saja, sambil nungguin waktu janjian ketemu temen kampus yang lagi nganterin mahasiswa buat event lomba.

Well, saya tidak akan bahas tragedinya gimana, yang jelas buku ini menarik minat saya untuk membelinya. Kalau gak salah buku ini adalah buku ke-5 yang membahas topik pernikahan dan rumah tangga yang berhasil saya beli (hehehehe, maklum lagi pengen banyak belajar tentang topik ini :D), setelah beberapa bulan sebelumnya berhasil mendapatkan buku karya Ustadz M. Fauzil Adhim berjudul "Kado Pernikahan untuk Istriku", hehehehe.

Ok langsung saja, "Membingkai Surga dalam Rumah Tangga". Buku ini ditulis oleh Aam Amiruddin (ustadz Aam yang sering muncul di tipi itu lho), dan Ayat Priyatna Muhlis. Secara garis besar buku ini menceritakan tentang segala hal yang berkaitan dengan pernikahan dan kehidupan rumah tangga. Buku ini memberikan wawasan kepada kita tentang masalah seluk beluk pernikahan dan liku-liku rumah tangga dipandang dari sudut kajian agama. Nah menariknya jika dibanding dengan buku lainnya yang sejenis, pembahasan buku ini sangat praktis dan to the point. Di samping itu diberikan contoh beberapa studi kasus masalah, topik tertentu baik di pernikahan maupun di kehidupan rumah tangga, beserta solusi-solusi yang diberikan dengan memandang dari sudut agama Islam. Dalil-dalil yang diberikan di buku ini pun juga jelas dan shahih sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Gaya bahasa yang disampaikan pun mudah dipahami dan tidak bertele-tele.

Nah, untuk masalah topik bahasan, ada beberapa hal yang dibahas di dalam buku ini, yaitu:

  • Bahasan tentang manajemen cinta, dan tahapan pranikah
  • Bahasan tentang seluk beluk pernikahan
  • Bahasan tentang seluk belum kehidupan rumah tangga, mulai dari kewajiban suami terhadap istri, kewajiban istri terhadap suami, romantika hubungan suami istri, dll... termasuk studi kasus ketika terjadi prahara dalam rumah tangga.
Oh iya satu lagi, buku ini gak tebel kok, cuman 186 halaman, tapi menurut saya InsyaAllah dapat memberikan wawasan dan ilmu bagi saya dalam mengarungi samudra rumah tangga (cieeeee....). Walaupun sebenernya saya sakin masih banyak buku-buku serupa yang memberikan bahasan lebih detail, tapi buku ini cukup menarik dan memberikan ilmu, terutama bagi orang yang awam dan pemula (dalam kehidupan rumah tangga..) seperti saya, hehehehehe....

That's all rangkuman bukunya, untuk detailnya silahkan beli sendiri ya, atau bisa pinjem ke saya asalkan nanti dikembaliin, maklum istri belum baca, hehehehe...
Yang penting tiada lelah untuk belajar......

Salam,