Hari pertama, setelah kami cukup puas jalan-jalan Gili Trawangan untuk senorkeling, kami memutuskan untuk pulang kembali ke penginapan. Untunglah sesampai di penginapan masih cukup
Beruntunglah, cuaca di senja itu cukup hangat, lumayan sunny, dengan sedikit mendung bergelayutan di langit. Waktu itu pukul 17.30 dan kami menemukan spot yang tepat untuk acara potret mem-potret sang surya.
Saya, dengan membawa peralatan ecek-ecek sederhana apa daya (sebuah pocket camera Canon Power Shot A2000 IS) nekat mengambil mentari yang tersipu, mengintip malu di ufuk barat :p. Gak tau kuat apa nggak, yang penting trial and error.
Setelah beberapa kali setting manual, akhirnya mentoookk (maksimal) nemu setingan dengan hasil seperti gambar-gambar ini. Lumayan lah ^_^...
Nah kebetulan juga ada yang bisa dibuat jadi objek hidup untuk acara potret-mempotret senja. Namanya Balqis dan Lubby. Kakak beradik yang tipikal dan sifatnya mirip ayah ibunya ini kebetulan mau disuruh buat silhuetan membelakangi senja jingga yang semakin meredup....
Hehehe Objeknya rada aneh emang, terlalu berjauhan, jadi kesan gambarnya kurang ostomatis romantis :p
Dan karena sudah mulai gelap, suara adzan maghrib sudah berkumandang, kami berencana akan berkunjung lagi menyapa senja esok hari. ....
- Di hari berikutnya kami sadar satu hari itu adalah momen yang pertama dan terakhir bagi kami bisa bercanda dengan jingga senja -....
Yeah may be another time, another summer.... :D...
Note: itu suasana pantai Senggigi di deket penginapan kami, dikala senja.
No comments:
Post a Comment